Minggu, 22 Juni 2014

BAHAN DAN ALAT MEMBATIK

Bahan dan Alat untuk Membuat Batik

 Untuk membuat batik tulis, secara tradisional bahan dan peralatan yang digunakan tidak mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang.
a. Bahan untuk membuat batik Bahan yang digunakan untuk membatik antara lain
sebagai berikut.
1) Kain mori atau kain sutra Kualitas kain mori sangat beragam. Jenis kain mori sangat menentukan kualitas kain batik yang dihasilkan.
2) Lilin atau malam
Kualitas lilin juga beragam. Lilin ada yangdibuat dari bahan kimiawi (buatan pabrik),
ada juga yang dibuat dari bahan alami. Lilinputih, lilin kuning, dan lilin hitam merupakanjenis lilin yang berasal dari pabrik, sedangkanlilin tawon dan lilin klanceng terbuat dari sarang lebah. Lilin gondorukem dan lilin
kaplak merupakan bahan campuran lilin.
3) Zat pewarna
Zat pewarna ada yang terbuat dari bahan kimiawidan ada yang terbuat dari bahan alami. Sekarang
ini yang digunakan untuk membatik adalahpewarna yang berasal dari bahan kimiawi, yaitu
naphtol dan garam. Pewarna ini berbentuk serbuk yang dapat larut dalam air dingin. Aturan penggunaan
naphtol dan garam disesuaikan kebutuhan.
Cara membuat larutan pewarna batik:
Sediakan dua wadah dengan komposisi sebagai
berikut.
 - Naphtol 2 g + soda api 1 g + TRO 1 g + 1 liter air
panas
 - Garam 6 g + 1 liter air dingin
Jenis-jenis naphtol ditandai dengan kode huruf. 
Garam pewarna juga bermacam-macam (Lihat diagram pada Tabel 2.1). Paduan naphtol dan
garam yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda pula. AS-G menghasilkan warna muda.
Seterusnya warna semakin tua sampai AS-LB yang menghasilkan warna paling tua (mulai dari kuningjingga-merah-cokelat).
b. Alat untuk membuat batik
Peralatan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
1) Canting, merupakan alat yang digunakan menulis
dengan menggunakan lilin untuk membuat motifmotif hias yang diinginkan. Canting terbuat dari
tembaga,sifatnya ringan, mudah lentur, dan kuat meski
tipis. Bagian-bagian dari canting, yaitu gagang terong,
nyamplung, dan carat atau cucuk. Menurut fungsinya, canting terdiri atas canting
reng-rengan (untuk batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (untuk mengisi
bidang batik). Menurut ukurannya, canting terdiri atas canting kecil, canting sedang, dan canting
besar. Menurut jumlahnya, carat canting terdiri atas canting bercucuk satu (canting cecekan), canting
bercucuk dua (canting laron), dan canting bercucuk tiga (canting telon).
2) Wajan dan kompor, berfungsi untuk proses mencairkan
lilin. Selain kompor, biasanya juga menggunakan pemanas lain berupa anglo.
3) Gawangan atau tiang penyangga,
 untuk membentangkan kain, terbuat dari bambu atau kayu.
4) Panci besar dan setrika, berguna untuk proses
pelarutan lilin dan menghilangkan lilin yang
melekat pada kain.
5) Saringan, alat ini digunakan untuk menyaring malam
yang telah dicairkan melalui proses pemanasan. 
Perlengkapan-perlengkapan lain yang mendukung
proses kerja adalah tempat duduk pendek, kain pelindung paha, bandul untuk penahan kain agar tidak
bergeser, dan sarung tangan untuk melindungi tangan pada saat proses pewarnaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar